Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau proyek infrastruktur Kampung Nelayan Sejahtera, Desa Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Jumat.
Sebagaimana keterangan yang diterima,di Jakarta, Jumat, kunjungan tersebut sebagai wujud dukungan terhadap visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat pesisir.
Proyek Kampung Nelayan Sejahtera di Eretan Kulon dilakukan oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Indramayu, Baznas, PT Unitras Pertama, dan BNPB.
Proyek ini mencakup pembangunan sejumlah unit rumah tipe 36/60 untuk para nelayan. Setiap rumah dilengkapi dua kamar tidur, ruang tengah, kamar mandi, dan dapur untuk memberikan kenyamanan dan kehidupan yang lebih layak bagi keluarga nelayan.
Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan proyek Kampung Nelayan Sejahtera ini. Menurutnya, pada akhir Juni nanti, rumah-rumah yang telah dibangun akan mulai dapat ditempati.
“Saya lihat tadi hanya kurang finishing saja, dicat-cat sedikit, diperbaiki sedikit. Nanti pasti sudah bagus. Dan saya lihat ini ada public space-nya. Dari Baznas ya Pak ya, membangun masjid. Insyaallah Juni nanti jadi,” kata Wapres.
Baca juga: Tinjau kampung nelayan, Mensos: Kolaborasi beri hunian nyaman
Wapres berpesan kepada para nelayan agar rumah-rumah yang diberikan dapat dirawat dengan baik. Wapres juga berharap proyek ini dapat menjadi model yang dapat direplikasi oleh berbagai daerah lainnya.
“Semoga nanti tempat-tempat seperti ini, nanti bisa diperluas dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang lebih luas lagi. Ini hanya percontohan, Bapak Ibu. Percontohan ini sudah baik, nanti akan direplikasi di daerah-daerah lain juga,” ucap dia.
Wapres juga menyampaikan bahwa proyek ini sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo, dan diharapkan peresmiannya nanti dapat dilakukan langsung oleh Presiden.
Pada kesempatan terpisah, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa proyek Kampung Nelayan Sejahtera di Eretan Kulon merupakan program relokasi rumah bagi keluarga nelayan yang terdampak bencana rob di daerah Indramayu.
“Total ada 93 Kepala Keluarga atau sekitar 259 jiwa, yang direlokasi ke area seluas 1,6 hektare. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Baznas, Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan sejumlah mitra lainnya,” paparnya.
Menurut Agus, pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama pada 5 Desember 2024 lalu. Adapun saat ini prosesnya telah memasuki tahap akhir seperti pengecatan dan pembangunan masjid.
“Kami harap akhir Juni ini kawasan tersebut sudah bisa dihuni,” ucapnya.
Baca juga: Kemensos: Pembangunan rumah nelayan di Indramayu rampung Juni
Baca juga: Pemkab Indramayu: Relokasi nelayan terdampak rob terus berjalan
Selain menyediakan hunian layak, Kementerian Sosial juga ingin memberdayakan para nelayan melalui proyek tersebut. Menurutnya, para kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan tetap melaut, sementara istrinya berdayakan agar bisa produktif dari rumah.
“Kalau bapak-bapak ke laut cari ikan, ibu-ibunya di sini bikin makanan ada yang bikin bakso, bikin sandal untuk hotel, bikin batik. Sebelumnya kami juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan, nanti mereka akan berjualan di tempat itu,” kata dia.
Sejalan dengan Wapres, Agus juga berharap kawasan Kampung Nelayan Sejahtera dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain yang juga terdampak bencana rob. Menurutnya, banyak rumah nelayan di pesisir pantai yang kondisinya memprihatinkan, dan perlu direlokasi ke tempat yang lebih aman.
“Kami akan berkolaborasi dengan kementerian yang lain, lembaga yang lain, dengan Baznas termasuk dengan pihak-pihak swasta untuk mencoba juga mengembangkan di daerah-daerah lain yang punya dampak yang sama terkait masalah rob,” ujarnya.
Usai melakukan peninjauan, Wapres sempat menyerahkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada nelayan, yakni 100 unit alat penangkapan ikan berupa jaring insang PA Monofilamen mesh size 2 Inci.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025