China pikat wisatawan asing lewat pemotretan bergaya tradisional

1 day ago 3

Kunming (ANTARA) - Saat pengunjung menyusuri jalan setapak di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya, mereka seolah dibawa kembali ke masa lampau lewat arsitektur kuno kota ini. Parn Sivlai, bloger asal Laos yang memiliki lebih dari 1,2 juta pengikut, terkesima saat mengunjungi sebuah toko pengalaman khusus untuk Hanfu, busana tradisional China.

"Setiap set busananya begitu indah, jadi saya ingin mencoba semuanya," kata Sivlai sambil mengagumi jubah dan gaun dengan detail rumit yang dipamerkan. Setelah mengenakan Hanfu, dia memutuskan untuk membagikan pesona busana tradisional tersebut di media sosial, lengkap dengan narasi tentang estetika dan budaya di balik pakaian itu.

Sivlai merupakan satu dari semakin banyak wisatawan mancanegara yang membangun ikatan dengan budaya China melalui bentuk pengalaman "yang bisa dikenakan" ini.

Tren ini tengah meningkat di seluruh China. Di Kota Luoyang, China tengah, wisatawan asal Vietnam bernama Nguyen Quynh Chi langsung mendapat banyak like setelah mengunggah foto dirinya mengenakan Hanfu di dekat gerbang kuno kota itu. Sementara di Beijing, para wisatawan rela mengantre di dekat Kota Terlarang (Forbidden City) demi mengabadikan tampilan ala pangeran kekaisaran.

Vivin Qiang, bloger dari Amerika Serikat yang membagikan pengalaman sesi pemotretan bergaya China sebelumnya pada tahun ini, mengatakan hal itu bukan sekadar berfoto. Dia bercerita bagaimana sang penata gaya dengan sabar menjelaskan makna budaya dari kancing katak pada Qipao serta arti di balik berbagai pose.

"Ini tidak seperti sesi pemotretan. Rasanya lebih seperti pelajaran sejarah tentang estetika China," tulis Qiang dalam videonya.

Thibaut Grzelak dari Prancis menyoroti daya tarik global kota-kota bersejarah dan budaya di China. Dia menjajal Hanfu untuk pertama kalinya di Kota Kuno Xitang, Jiaxing, Provinsi Zhejiang, dan mengagumi warna-warna cerah serta desain elegan dari pakaian tersebut. Pengalaman itu membuat pria 29 tahun tersebut merasa "benar-benar menyatu dengan pemandangan.

Untuk mendorong interaksi budaya yang lebih luas, Xitang gencar mempromosikan diri di media sosial dan berbagai platform pariwisata. Dengan menawarkan tiket daring yang dapat dibeli dengan mudah serta menyediakan diskon rombongan, kota itu telah mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara, menyumbang kenaikan 40,5 persen dalam angka kunjungan kelompok.

Para pakar mengaitkan melonjaknya popularitas sesi pemotretan di China dengan meningkatnya kemudahan perjalanan inbound serta daya tarik budaya China itu sendiri.

Kebijakan masuk yang dioptimalkan membuat perjalanan menjadi jauh lebih mudah. Data dari Administrasi Imigrasi Nasional (National Immigration Administration/NIA) China menunjukkan bahwa kunjungan bebas visa menyumbang lebih dari 7 juta kedatangan wisatawan asing pada kuartal ketiga tahun ini, mewakili 72,2 persen dari seluruh kunjungan turis asing dan kenaikan 48,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Lonjakan tersebut mendorong pergeseran dari wisata jalan-jalan kilat ke arah pariwisata yang lebih mendalam dan berorientasi pada pengalaman langsung. Hanfu, Qipao, dan berbagai busana etnis mencerminkan sejarah, keterampilan pembuatan, filosofi, hingga etiket yang kaya. Dengan mengenakan pakaian tersebut dan bergaya dalam pose bernuansa "cita rasa China," wisatawan membangun koneksi budaya yang nyata dan aktif, ujar para pakar.

Media sosial juga memperkuat tren ini. Ketika wisatawan mengambil dan membagikan foto di lokasi-lokasi ikonik seperti Kota Terlarang atau kota-kota bersejarah lainnya, gambar-gambar tersebut dengan cepat berubah menjadi "rute check-in."

Warganet China menyambut hal ini dengan hangat dan inklusif. Kolom komentar kerap dipenuhi pesan-pesan ramah seperti "Selamat datang kembali!" dan "Jangan lupa coba camilan khas kami!"

Para pakar mengatakan tren ini menandai pergeseran menuju interaksi budaya yang lebih mendalam dari wisatawan mancanegara. Ini tidak hanya menunjukkan antusiasme wisatawan asing untuk merangkul keindahan estetika tradisional China, tetapi juga semangat masyarakat China untuk mengajak mereka melangkah lebih jauh, melampaui foto, ke dalam kehidupan sehari-hari di negara itu.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |