China dukung Afrika Selatan tetap ikut G20 meski tak diundang AS

17 hours ago 3

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China tetap mendukung Afrika Selatan berpartisipasi dalam G20 meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mengundang Afsel menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di AS pada 2026.

"China mendukung Afrika Selatan untuk terus berpartisipasi dalam kerja sama G20. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Afrika Selatan dan semua anggota G20 lainnya untuk membela multilateralisme, mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, dan meningkatkan tata kelola ekonomi global," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (12/12).

AS resmi telah meneruskan Presidensi G20 dari Afrika Selatan (Afsel) sejak 1 Desember 2025.

Namun, transisi kepemimpinan G20 dari Afsel ke AS sempat diwarnai gesekan di antara kedua negara setelah Trump memboikot pelaksanaan KTT G20 di Johannesburg dengan dalih pelanggaran HAM terhadap warga kulit putih di negara Afrika itu.

Trump mengatakan, prioritas Afsel termasuk kerja sama perdagangan dan iklim bertentangan dengan kebijakannya. Presiden Afsel Cyril Ramaphosa kemudian membalas dengan menolak menyerahkan kepemimpinan G20 ke AS sebagai negara tuan rumah berikutnya.​​​​​​​

Trump juga mengkritik keputusan Afsel yang enggan menyerahkan Presidensi G20 secara simbolis kepada seorang diplomat senior AS.

Ia kemudian menolak mengundang Afsel untuk hadir dalam KTT G20 pada Desember 2026 di resor golf Trump National Doral Miami. Resor itu dimiliki keluarga Trump.

"Bulan lalu, Afrika Selatan menjadi tuan rumah KTT G20 di Johannesburg. Ini merupakan kesuksesan penuh yang sangat dipuji oleh komunitas internasional," tambah Guo Jiakun.​​​​​​​

Guo Jiakun menyebut G20 telah lama berkomitmen pada solidaritas, kerja sama, dan konsultasi yang setara.

"Sebagai anggota pendiri G20, Afrika Selatan menghadiri semua KTT sebelumnya dan selama ini memainkan peran penting dalam kelompok tersebut," tegas Guo Jiakun.

Pada 2026 di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS disebut akan mengembalikan fokus G20 ke misi utamanya, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran dengan tema "The Best Is Yet to Come" (yang terbaik segera datang).

AS juga akan memprioritaskan tiga tema utama: memajukan kemakmuran ekonomi dengan mengurangi hambatan regulasi, membuka rantai pasok energi yang terjangkau dan aman, serta memelopori teknologi dan inovasi baru.

Selain itu, AS berencana menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang bertepatan dengan peringatan 250 tahun kemerdekaan di Miami, Florida, yang disebut "salah satu kota terhebat di AS" berdasarkan keterangan pers Departemen Luar Negeri (Deplu) AS.

G20 adalah forum kerja sama ekonomi internasional yang dibentuk pada 1999 sebagai respons atas krisis keuangan global 1997–1999. Sejak Uni Afrika menjadi anggota tetap pada 2023, kelompok itu kini beranggotakan 19 negara dan dua organisasi regional.

Secara lengkap anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Tiongkok, Turki, Uni Eropa and Uni Afrika.

Baca juga: Trump tak undang Afsel ke KTT 2026, Jepang minta G20 tetap kompak

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |