BPS ubah jadwal pengumuman neraca perdagangan jadi awal bulan

2 days ago 6
Dalam rangka meningkatkan kualitas data, BPS akan merilis angka tetap perkembangan ekspor impor di setiap awal bulan

Jakarta (ANTARA) -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengubah jadwal pengumuman data bulanan ekspor impor dan neraca perdagangan menjadi setiap awal bulan dari biasanya di pertengahan bulan.

Hal tersebut sebagaimana terjadi pada pengumuman data bulanan ekspor impor dan neraca perdagangan periode April 2025 yang biasanya diumumkan pada pertengahan Mei 2025, namun urung dilaksanakan.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas data, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka tetap perkembangan ekspor impor di setiap awal bulan,” demikian keterangan resmi Biro Humas dan Hukum BPS dikutip di Jakarta, Jumat.

Biasanya jadwal rilis ekspor impor dilakukan pada pertengahan bulan. Jadwal tersebut pun telah tercantum dalam Rencana Terbit di laman resmi BPS yang dapat diakses melalui https://www.bps.go.id/id/arc.

Berdasarkan data di laman itu, disebutkan bahwa perkembangan data ekspor impor akan diumumkan BPS pada 2 Juni 2025, bersamaan dengan data Indeks Harga Konsumen dan data-data strategis lainnya.

BPS menyampaikan bahwa perubahan ini sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan data yang berkualitas dengan tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan.

“Dengan demikian, pengguna data langsung memperoleh angka tetap kinerja ekspor dan impor untuk dimanfaatkan lebih lanjut,” sebut BPS.

Adapun hingga Maret 2025, Indonesia memperoleh surplus neraca perdagangan yang ke-59 kali sejak Mei 2020.

Kepala BPS Amalia Adininggar saat itu menjelaskan pada Maret 2025, nilai ekspor Indonesia mencapai 23,25 miliar dolar AS atau Rp390,643 triliun, atau mengalami kenaikan secara bulanan (month to month) dan tahunan (year on year) masing-masing 5,95 persen dan 3,16 persen.

Sementara untuk nilai impor Maret 2025 mencapai 18,92 miliar dolar AS atau Rp317,94 triliun, dengan kenaikan secara bulanan maupun secara tahunan, masing-masing sebesar 0,38 persen dan 5,34 persen.

Terdapat 10 komoditas yang memberikan kontribusi besar dalam peningkatan ekspor Indonesia, yakni lemak dan minyak hewani, bahan bakar mineral, besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, serta kendaraan dan bagiannya.

Selanjutnya, nikel dan barang daripadanya, berbagai produk kimia, alas kaki, bijih logam, terak dan abu, serta mesin dan peralatan mekanis. Adapun nilai ekspor secara keseluruhan dari 10 golongan tersebut mencapai 13,89 miliar dolar AS atau Rp233,42 triliun.

Baca juga: Indonesia konsisten raih surplus perdagangan hingga 59 bulan beruntun

Baca juga: Ekonom: Surplus dagang bisa dipertahankan lewat ekspor ke ASEAN

Baca juga: BPS catat surplus neraca perdagangan capai 3,12 miliar dolar AS

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |