BNPB gelar kegiatan Peta dan Mosipena ke sekolah di Cianjur

1 day ago 3

Cianjur (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menggelar kegiatan Petualangan Tangguh (Peta) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) ke sejumlah SD dan SMP di Cianjur, Jawa Barat, guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana sejak dini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Taufik Zuhrizal di Cianjur Jumat, mengatakan kegiatan yang digelar bekerjasama antara BNPB, BPBD Cianjur, PMI Cianjur, Dompet Dhuafa dan Rain.

"Dimana petugas gabungan memberikan edukasi terhadap ratusan siswa SD dan SMP guna meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan individu serta masyarakat dalam menghadapi bencana," katanya.

Pada kegiatan tersebut, siswa belajar dan bermain dengan edukasi siaga bencana di masing-masing pos yang disediakan seperti pos pertolongan pertama, pos menyusun Tas Siaga Bencana, pos rambu bencana, pos Tip Siaga Bencana sebelum, saat dan sesudah bencana dan pos Nomor Darurat.

Baca juga: Kepala BNPB apresiasi penanganan cepat daerah usai gempa di Bengkulu

Selain belajar dan bermain, tambah dia, ada penampilan musik edukasi dan mobil edukasi BNPB yang menampilkan pesan siaga bencana, dengan harapan setelah menjalani kegiatan siswa SD dan SMP dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan dalam menghadapi bencana.

"Pembelajaran ini mencakup persiapan sebelum, selama, dan setelah bencana, termasuk langkah-langkah evakuasi, mitigasi, dan respon darurat, sehingga saat terjadi bencana mereka dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan," katanya.

Kepala Markas PMI Kabupaten Cianjur Ajang Fajar Aciana, mengatakan Cianjur merupakan zona merah kedua rawan bencana di Jabar, sehingga berbagai program kesiapsiagaan dan mitigasi bencana harus dimiliki berbagai kalangan termasuk anak usia sekolah.

Pasalnya ungkap dia, bencana dapat terjadi kapan dan dimana saja, sehingga perlu berbagai langkah dilakukan sejak dini terutama bagi anak usia sekolah, sehingga tidak menjadi trauma mendalam saat menjadi korban atau penyintas seperti gempa Cugenang tahun 2022.

"Kami juga memiliki program yang sama ke sekolah guna memberikan pengetahuan tentang kebencanaan, termasuk langkah-langkah yang dapat dilakukan saat terjadi bencana, termasuk pertolongan pertama ketika ada korban yang mengalami luka-luka," katanya.

Pihaknya mendukung program berkelanjutan yang dilakukan bersama BNPB dan BPBD Cianjur, sehingga sejak dini anak usia sekolah dapat melakukan berbagai langkah ketika menjadi korban atau menghadapi bencana yang terjadi dengan mengutamakan keselamatan diri.

Baca juga: BNPB: 10 korban tewas akibat longsor Gunung Kuda telah dievakuasi

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |