Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa bumi bermagnitudo 6,7 yang mengguncang Pesisir Timur Hokkaido, Jepang, pada Jumat (12/12) waktu setempat tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Sabtu, menjelaskan bahwa gempa terjadi dengan episenter berada di koordinat 40,88 derajat lintang utara dan 142,76 derajat bujur timur.
Episenter gempa bumi tersebut berlokasi di laut sekitar 290 kilometer tenggara Sapporo, Jepang, dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi itu tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
BMKG menyatakan hasil pemodelan hingga saat ini menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami di wilayah Indonesia sehingga masyarakat pesisir diminta tetap tenang.
BMKG juga melaporkan hingga saat ini belum terdapat informasi kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut, seraya terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan tersebut.
Daryono menambahkan bahwa gempa bumi ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas seismik setelah gempa bermagnitudo 7,6 yang terjadi pada 8 Desember 2025. Tercatat tujuh gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 6,7 dan terkecil 4,4.
BMKG mengimbau masyarakat hanya mengakses informasi resmi melalui kanal komunikasi mereka yang telah terverifikasi.
Baca juga: Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Magnitudo 6,7
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 di Simeulue Aceh tidak berpotensi tsunami
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































