Jakarta (ANTARA) - Hari Kenaikan Isa Almasih, yang diperingati 40 hari setelah Paskah, merupakan salah satu hari penting dalam kalender umat Kristiani. Momen ketika Yesus Kristus terangkat ke surga ini dirayakan oleh berbagai negara dengan cara yang berbeda, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang berpadu dengan makna spiritual yang mendalam.
Di beberapa negara seperti Indonesia dan Belanda, perayaan ini menjadi hari libur nasional dan diisi dengan ibadah khusus di gereja. Sementara di tempat lain, seperti Inggris dan Amerika Serikat, peringatannya mungkin tidak semeriah Paskah atau Natal, namun tetap dihayati secara khusyuk dalam komunitas gereja.
Berikut ini akan mengulas bagaimana tradisi di berbagai negara dalam memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Humas Gereja Katedral: Tidak ada pembatasan usia warga ikuti misa
Ragam tradisi perayaan Hari Kebangkitan Isa Almasih di berbagai negara
1. Belanda
Belanda menjadi salah satu negara yang menetapkan Hari Kenaikan Isa Almasih sebagai hari libur nasional, mirip seperti di Indonesia. Umumnya, hari raya ini jatuh pada akhir April atau awal Mei.
Pada momen ini, sebagian besar sekolah tutup dalam waktu yang cukup panjang, bahkan bisa mencapai dua hingga tiga bulan. Para pekerja biasanya juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil cuti tahunan dan menikmati liburan panjang.
Di beberapa wilayah pedesaan, masih lestari tradisi lama seperti mandi di kolam sebelum fajar dan menari di atas embun pagi sebagai simbol penyucian dan penyembuhan.
2. Jerman
Berbeda dari negara tetangganya, perayaan Kenaikan Isa Almasih di Jerman cukup unik dan meriah. Selain sebagai hari libur nasional, hari ini juga bertepatan dengan Maennertag atau Hari Laki-Laki. Pada hari tersebut, para pria umumnya menghabiskan waktu dengan kegiatan luar ruang seperti mendaki, naik kereta kuda, atau sekadar berkumpul bersama.
Selain itu, bertepatan dengan Hari Kenaikan, Jerman juga menggelar acara pemberian International Charlemagne Prize sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada individu atau kelompok yang dianggap berjasa dalam bidang perdamaian dan kemanusiaan.
3. Inggris
Di Inggris, perayaan Hari Kenaikan Isa Almasih memiliki nuansa budaya yang kuat. Salah satu tradisi yang dilakukan adalah memukul pohon willow di sepanjang batas desa, sebuah kebiasaan lama yang dipercaya dapat mengusir roh jahat.
Tradisi ini dikenal dengan nama Beating the Bounds dan biasanya dilangsungkan pagi-pagi saat perayaan berlangsung, menggunakan tongkat willow untuk menandai batas wilayah paroki.
Tak hanya itu, ada pula sejumlah festival lokal yang diadakan pada momen ini, seperti Well Dressing di Derbyshire yakni menghias sumur dengan bunga dan Penny Hedge di kota Whitby, Yorkshire, yang melibatkan penanaman simbolik bersama sebagai bagian dari ritual tradisional.
Baca juga: Makna hari Kenaikan Isa Almasih bagi umat Kristen, ini penjelasannya
4. Indonesia
Meskipun bukan negara mayoritas Kristen atau Katolik, Indonesia tetap menetapkan Hari Kenaikan Isa Almasih sebagai hari libur nasional. Setiap tahunnya, perayaan ini jatuh pada hari Kamis, sehingga sering dimanfaatkan masyarakat untuk mengambil cuti tambahan dan menikmati akhir pekan panjang.
Pada hari tersebut, gereja-gereja di berbagai daerah dipenuhi oleh umat yang mengikuti ibadah misa. Usai kebaktian, banyak keluarga Kristiani berkumpul untuk menikmati kebersamaan sambil menyantap hidangan khas. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan suasana peringatan Kenaikan Isa Almasih yang tenang dan penuh toleransi.
5. Portugal
Di Portugal, peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih memiliki sentuhan budaya yang unik. Masyarakat setempat memiliki kebiasaan menyimpan gandum di dalam rumah sebagai simbol harapan akan kesejahteraan sepanjang tahun.
Tradisi ini dilandasi oleh keyakinan bahwa kenaikan Yesus ke surga membawa berkah berupa kedamaian dan kemakmuran, dan gandum diyakini merepresentasikan kelimpahan hidup.
6. Filipina
Perayaan Kenaikan Isa Almasih di Filipina berlangsung dengan penuh sukacita dan semangat. Warga menggelar parade meriah dengan mengenakan kostum dan memainkan adegan-adegan penting dari kehidupan Yesus, mulai dari pengajaran, mukjizat, hingga momen kenaikan-Nya ke surga. Tradisi ini menjadi bagian penting dari budaya Filipina yang kuat dalam mengekspresikan iman mereka melalui perayaan publik yang hidup.
Meski setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam merayakan, esensi dari Hari Kenaikan tetap sama: sebuah pengingat akan harapan, keselamatan, dan panggilan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga: Kapan hari Kenaikan Isa Almasih 2025? Ini rincian jadwal hari liburnya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025