103 ribu calon haji gelombang pertama telah tiba di Madinah

5 hours ago 3
Secara keseluruhan, terdapat 525 kloter jamaah haji Indonesia tahun ini. Dari jumlah tersebut, 266 kloter (51,05 persen) sudah diberangkatkan dan tiba di Arab Saudi.

Jakarta (ANTARA) - Proses pemberangkatan jamaah calon haji Indonesia gelombang pertama resmi berakhir hari ini, Sabtu, dengan total jamaah yang telah tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, mencapai 103.544 orang.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga pukul 11:40 WIB, sebanyak 266 kelompok terbang (kloter) telah tiba di Tanah Suci.

"Kloter terakhir gelombang pertama adalah kloter 266 dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) yang mendarat di Bandara Madinah menggunakan pesawat milik maskapai Saudi dengan membawa 437 orang calon haji," ujar Kepala Seksi Data dan Sistem Informasi Haji Terpadu Daerah Kerja Madinah, Dwi Kumala Mursyid, pada Jumat (16/5).

Untuk itu, Kumala menyatakan bahwa tahap awal pemberangkatan haji Indonesia tahun 2025 secara resmi telah rampung.

Baca juga: Kepala BPH RI lepas keberangkatan 393 calon haji Aceh kloter pertama

Bersamaan dengan itu, gelombang kedua jamaah mulai diberangkatkan ke Arab Saudi melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.

Kloter pertama gelombang kedua adalah kloter 267 dari Embarkasi Padang (PDG) yang terbang menggunakan maskapai Lion Air dan mendarat pada pukul 04:44 waktu Arab Saudi, membawa 419 calon haji.

Secara keseluruhan, terdapat 525 kloter jamaah haji Indonesia tahun ini. Dari jumlah tersebut, 266 kloter (51,05 persen) sudah diberangkatkan dan tiba di Arab Saudi. Sementara dari total rencana kedatangan 203.320 calon haji, sebanyak 103.800 orang atau 51,45 persen telah tiba.

Gelombang kedua akan melanjutkan kedatangan jamaah melalui Bandara Jeddah hingga seluruh kloter yang direncanakan (259 kloter dengan total 99.776 calon haji) tiba secara bertahap sebelum puncak ibadah haji di Arafah.

Baca juga: PPIH Surabaya berangkatkan 18.975 calon haji pada gelombang pertama

Kumala menjelaskan melalui Siskohat yang menjadi tulang punggung dalam pengelolaan data operasional ibadah haji, mulai dari keberangkatan jamaah, pembuatan manifes penerbangan, hingga kepulangan mereka ke tanah air, setiap data penting terkait jamaah dapat terpantau secara detail.

Dalam sistem tersebut, tercatat informasi singkat mengenai calon haji, jadwal penerbangan, hingga rute perjalanan dari dan ke Tanah Suci yang diolah dan diperbarui secara terus-menerus.

Baca juga: Jamaah diminta perhatikan batas waktu konsumsi makanan agar tidak basi

Baca juga: Wamenag minta jamaah calon haji laporkan PPIH yang tidak mau melayani

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari dan Teguh Priyanto
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |