Menbud dampingi Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur

1 day ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, ikut serta dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang sedang menemani Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur, dalam agenda peresmian Kemitraan Strategis Budaya antara Indonesia dan Prancis pada Kamis (29/5).

Fadli Zon mengungkapkan bahwa kunjungan ke situs Warisan Budaya Dunia yang telah diakui UNESCO sejak 1991 itu, dapat meningkatkan nilai-nilai spiritual sejarah dan konservasi, hingga pelestarian dan nilai-nilai universal yang ada di Borobudur.

“Candi Borobudur adalah warisan peradaban yang hidup, bukan sekadar monumen masa lalu, melainkan pusat inspirasi budaya yang terus berkembang. Melalui diplomasi budaya, Indonesia ingin menjadikan Borobudur sebagai pusat dialog peradaban dan kekuatan lunak Indonesia di panggung global,” ungkap Fadli Zon melalui keterangan resminya, Jumat.

Tidak hanya itu saja, dia juga menegaskan bahwa komitmen dari Kementerian Kebudayaan dalam pelestarian dan pengembangan keberlanjutan warisan budaya Indonesia melalui pendekatan yang kolaboratif, ilmiah, dan juga inklusif.

Baca juga: Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur

Dalam kesempatannya, Presiden Prabowo menyampaikan bawah kunjungan dari Presiden Prancis ini mencerminkan kesamaan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua bangsa: penghormatan terhadap warisan budaya, toleransi antarumat beragama, serta perdamaian.

“Saya percaya hanya dengan persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Presiden Prabowo.

Sementara itu, orang nomor satu di Prancis itu mengatakan bahwa dirinya merasa kagum dengan Candi Borobudur yang merupakan lambang kejayaan artistik dan spiritual Indonesia. Menurut dia, lokasi ini tidak hanya monumen biasa, melainkan sebuah simbol multikulturalisme, dan pesan universal toleransi.

“Saya sangat bangga karena di sinilah, dengan penuh rasa hormat, kami meluncurkan kemitraan budaya strategis antara Indonesia dan Prancis,” ujar Macron.

Baca juga: Menbud tegaskan tak ada niat hapus peristiwa Kongres Perempuan 1928

Dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Macron turut menjelaskan terkait dua pilar utama dari kemitraan yang dijalankan oleh kedua negara tersebut dalam ranah budaya, yakni Warisan Dunia dan Permuseuman, termasuk kolaborasi antara IHA dengan GrandPalaisrmn dan Museum Guimet, serta program kajian warisan dunia bersama UNESCO dan institusi pendidikan di Prancis; serta Industri Budaya dan Kreatif, dengan kerja sama dalam bidang perfilman (CNC dan La Fémis), mode, gim, gastronomi, dan sektor budaya digital lainnya.

Tidak hanya itu saja, Presiden Prancis ini juga menekankan pentingnya dukungan terhadap talenta muda melalui skema pendanaan yang inklusif dan pertukaran kreator.

Untuk diketahui, sebelumnya tepatnya pada pagi harinya, Fadli bersama dengan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati baru saja menandatangani lima kerja sama budaya strategis mencakup bidang permuseuman, perfilman, pengembangan kapasitas sineas muda, riset koleksi dan warisan budaya, hingga kerja sama dengan Museum Guimet.

Penandatanganan ini melengkapi Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama kebudayaan yang telah diteken sehari sebelumnya di Istana Negara oleh kedua Menteri.

Fadli juga memperkenalkan Macron kepada perwakilan pelaku budaya muda dan maestro seni Indonesia dari berbagai bidang, termasuk seni pertunjukan, film, musik, kuliner, hingga teknologi kreatif.

Presiden Macron juga terlihat berinteraksi dengan hangat dan antusias, serta berfoto bersama para seniman dan pelaku budaya, menandai semangat kolaboratif dan persahabatan lintas budaya kedua negara.

Baca juga: Menbud: Kebudayaan jadi kekuatan untuk promosikan perdamaian dunia

Baca juga: Menbud bahas peluang kerja sama kebudayaan dengan Tunisia lewat film

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |