Banjarmasin (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan perjalanan umrah WNI ke Arab Saudi menjadi peluang memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah (Timteng) dan sekitarnya.
“Biasanya WNI selain umrah, ada yang mampir ke negara tetangga di Timteng. Peluang ini sedang kita usahakan supaya ke depan dapat paket umrah sekaligus bisa jadi paket kunjungan ke negara-negara lain,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Muhammad Anis Matta saat ramah tamah dengan lembaga pendidikan Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (9/12) malam.
Menurut dia, langkah itu akan semakin memperkuat hubungan budaya dengan negara-negara di Timteng dan sekitarnya.
“Ini sedang kami bahas. Saya baru saja berkunjung ke Bosnia dan Herzegovina (negara Islam di luar Timteng). Kemudian ke Asia Tengah seperti Uzbekistan,” ujar dia.
Anis mengaku sedang mengatur rute-rute di negara itu karena peluang sangat besar dan bahkan biasanya harga tiket untuk penerbangan internasional antarnegara tersebut sama.
Menurut dia, dengan tren penduduk Indonesia berangkat umrah ke Arab Saudi setiap tahun yang mencapai tiga juta jiwa, tidak begitu disadari para pihak.
“Kedutaan Arab Saudi mengeluarkan visa tiga juta per tahun untuk WNI. Bayangkan sebanyak ini setiap tahun WNI ke Arab Saudi. Indonesia dianggap sebagai pengunjung terbesar ke Arab Saudi,” kata Anis.
Di samping itu, ia menyebut kunjungan warga negara Arab Saudi ke Indonesia justru tidak lebih dari 300 ribu jiwa per tahun.
Oleh karena itu, ia mengingatkan para pihak bahwa kondisi itu merupakan peluang bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara di Timteng dan sekitarnya.
“Kalau kita dari sekarang meminta itu (paket keliling negara) ke mereka, ini akan menjadi keuntungan menambah wawasan dan pengetahuan bagi WNI bisa mengenal negara-negara Timteng dan sekitarnya,” ujar Anis.
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































