Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2025 akan hadir dengan wajah baru yang mengangkat tema ekologi dan teknologi sebagai tema sentral.
"Kita butuh tema yang menyentuh kepentingan strategis bangsa dan sekaligus menarik perhatian global. Jangan sampai AICIS hanya menjadi pengulangan dari tahun ke tahun," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno di Jakarta, Rabu.
Suyitno menekankan pentingnya pembaruan tema konferensi agar tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga sejalan dengan arah pembangunan nasional.
Tema-tema seperti lingkungan hidup, teknologi, hilirisasi, dan ketahanan pangan, dianggap relevan dan mampu menunjukkan posisi pemikiran Islam dalam menjawab tantangan zaman.
Baca juga: AICIS 2024 hasilkan sembilan butir Semarang Charter
"Perguruan tinggi keagamaan Islam, khususnya yang berbasis sains dan teknologi seperti UIN, harus memainkan peran sentral dalam diskursus ini," ujar Suyitno.
Subtema yang diusulkan antara lain mencakup kesehatan masyarakat, etika kecerdasan buatan (AI), ekonomi berkelanjutan, dan integrasi sains dengan nilai-nilai Islam.
Untuk memperkaya konten dan meningkatkan keterlibatan publik, kata dia, AICIS 2025 akan menyajikan bazar UMKM serta pameran jurnal ilmiah. Rencananya, pimpinan redaksi jurnal terindeks nasional dan internasional (Sinta 1, Sinta 2, dan Scopus) akan hadir untuk melakukan seleksi karya peserta.
Baca juga: Kemenag targetkan AICIS 2025 hadirkan lebih banyak tokoh agama
AICIS merupakan ajang mempertemukan ratusan intelektual internasional Muslim untuk merumuskan solusi dari berbagai permasalahan kemanusiaan global.
AICIS 2025 menargetkan partisipasi aktif pembicara dan peserta internasional untuk memperkuat posisi konferensi sebagai ruang ilmiah yang inklusif dan berstandar global.
Selan itu, kata dia, diharapkan AICIS 2025 menjadi forum kolaboratif dan visioner, yang menghadirkan solusi akademik atas isu-isu kemanusiaan dan lingkungan hidup dari perspektif Islam.
Baca juga: Tokoh agama dorong kesadaran moral atasi kerusakan lingkungan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025