Kemdiktisaintek alokasikan Rp1,47 T untuk pengabdian pada masyarakat

1 day ago 3
Pendanaan ini merupakan stimulus awal untuk mendorong kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengalokasikan anggaran Rp1,47 triliun untuk mendukung pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi nasional dalam mewujudkan visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, serta mempercepat pencapaian menuju Indonesia Emas 2045.

"Kami berharap bapak dan ibu peneliti tidak hanya bergantung pada dana hibah, tetapi juga proaktif menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, dunia industri, mitra internasional, dan PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Dengan sinergi yang lebih luas, riset kita akan tumbuh lebih maju, relevan, dan berdampak nyata," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Mendiktisaintek menekankan pendanaan ini merupakan stimulus awal untuk mendorong kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan.

Baca juga: Pemerintah siapkan anggaran riset pertanian hingga Rp40 miliar

Ia menjelaskan, peningkatan partisipasi dan kualitas menjadi sorotan utama dalam pelaksanaan program tahun ini, di mana lebih dari 50.000 proposal penelitian dan hampir 10.000 proposal pengabdian telah diajukan melalui platform Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Bima).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 16.460 proposal penelitian dari 1.503 perguruan tinggi berhasil memperoleh pendanaan senilai Rp1,285 triliun. Sementara itu, 4.126 proposal pengabdian dari 867 perguruan tinggi didanai sebesar Rp185,478 miliar, yang tersebar di 38 provinsi.

Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan bahwa tren peningkatan ini mencerminkan semangat kompetisi sehat di kalangan civitas akademika.

Ia juga menegaskan bahwa hasil riset harus selaras prioritas nasional yang telah dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto, antara lain ketahanan pangan, energi, air, serta hilirisasi industri.

Baca juga: LLDikti X sebut penggabungan perguruan tinggi amanat Kemendiktisaintek

"Riset bukan sekadar angka publikasi, tetapi kekuatan strategis bangsa. Tidak akan ada pertumbuhan ekonomi tanpa inovasi teknologi," ucap Stella Christie.

Diketahui, sebagai bagian dari penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang solutif, Kemdiktisaintek juga mengembangkan program strategis seperti Program Kosabangsa dan Program Mahasiswa Berdampak.

Program Kosabangsa menjadi sarana kemitraan antara perguruan tinggi dan masyarakat di wilayah tertinggal, rawan bencana, dan daerah dengan kemiskinan ekstrem. Adapun Program Mahasiswa Berdampak mendorong kontribusi nyata mahasiswa, khususnya BEM, dalam mengatasi persoalan sosial di akar rumput.

Kemdiktisaintek juga terus memperkuat sinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) guna mendukung pengembangan riset unggulan yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi jembatan strategis antara ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan kesejahteraan rakyat.

Melalui pendekatan yang inklusif, terukur, dan berorientasi pada solusi, Kemdiktisaintek menegaskan bahwa riset dan pengabdian bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan motor penggerak transformasi bangsa.

Baca juga: Panitia SNPMB kawal kasus kecurangan SNBT hingga ke pihak berwajib

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |