China dan Vietnam buka rute transportasi darat internasional baru

3 days ago 2

Nanning (ANTARA) - Pada Rabu (14/5) pukul 10.40 waktu setempat (pukul 09.40 WIB), konvoi yang mengangkut komponen elektronik, sayuran segar, dan kebutuhan sehari-hari berangkat secara bersamaan dari Nanning di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, dan Kunming di Provinsi Yunnan, China barat daya, menuju Hanoi, ibu kota Vietnam.

Konvoi itu menandai kali pertama kendaraan kargo China beroperasi di bawah Perjanjian Fasilitasi Transportasi Lintas Perbatasan Subkawasan Mekong Raya (Greater Mekong Sub-region Cross-border Transport Facilitation Agreement) akan menjangkau wilayah pedalaman Vietnam secara langsung melalui rute yang baru dibuka.

Rute ini mewakili peningkatan signifikan dalam upaya untuk memfasilitasi transportasi darat internasional antara China dan Vietnam, menghasilkan peningkatan efisiensi transportasi yang besar.

Dibandingkan dengan rute-rute sebelumnya, koridor baru ini memangkas waktu pengangkutan sebanyak sekitar satu hari untuk setiap truk dan mengurangi biaya hingga 1.000 yuan (1 yuan = Rp2.297).

China akan bekerja sama dengan Vietnam untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur, menurunkan biaya visa bagi pengemudi, meningkatkan efisiensi proses perizinan bea cukai (custom clearance), dan memajukan implementasi perjanjian bilateral, kata Wang Xiuchun, seorang pejabat di Kementerian Transportasi China.

Wang menambahkan bahwa China akan berupaya untuk membangun koridor logistik internasional luas yang berfokus pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), memperdalam kerja sama ekonomi regional, dan meningkatkan level keterbukaan berstandar tinggi negara itu.

Tahun ini menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Vietnam. Selama bertahun-tahun, kedua negara telah memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan. China menjadi mitra dagang terbesar Vietnam sejak 2004, sementara Vietnam menjadi mitra dagang terbesar China di kawasan ASEAN sejak 2016.

Nilai perdagangan bilateral antara kedua negara telah melampaui 200 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.658) selama empat tahun berturut-turut, mencapai 260,65 miliar dolar AS pada 2024, meningkat 13,5 persen secara tahunan (year on year).

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |