Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan anak-anak yang dititipkan di Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), daycare yang diinisiasi Kemendukbangga/BKKBN, akan mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pada peresmian Tamasya di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, pada Kamis, Wihaji berharap program ini menjadi solusi bagi para orang tua yang tetap ingin bekerja, tetapi ingin anaknya bisa dilayani dengan baik dan mendapatkan asupan gizi seimbang.
"Saya sudah ngobrol dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), bahwa ini juga bagian dari balita, kalau memang itu belum dapat MBG, maka nanti MBG-nya juga bisa diberikan di titik-titik Tamasya, tentu syaratnya adalah yang sudah ada Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG)," katanya.
Wihaji juga mengemukakanTamasya dapat menjadi model bagi instansi lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung peran keluarga.
Baca juga: Mendukbangga ungkap tiga faktor untuk ciptakan generasi emas
Baca juga: Pemkot Madiun dukung Program MBG untuk ibu hamil
“Kami berharap Tamasya menjadi model bagi instansi lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung peran keluarga, serta memberikan manfaat besar bagi keluarga Indonesia dan membangun generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berkarakter," ujar dia.
Pada 27 Mei 2025 mendatang, Wihaji juga akan meresmikan Tamasya di Kalimantan Timur, sekaligus menandai pembukaan Tamasya di 93 titik untuk 1.800 anak.
"Tamasya ini gratis, dan tentu akan menjadi salah satu solusi bagi warga Indonesia yang tetap ingin bekerja, tetapi anaknya juga ingin dilayani dengan baik, jangan sampai nanti ada pemikiran, 'waduh, saya punya anak sudah enggak bisa bekerja lagi'," tuturnya.
Tamasya Kemendukbangga/BKKBN mulai beroperasi sejak 9 Mei 2025 dengan kapasitas 18 anak usia 0–5 tahun yang diasuh oleh empat pengasuh terlatih.
Program ini menyediakan empat layanan unggulan, yakni peningkatan kompetensi pengasuh, pemantauan periodik tumbuh kembang anak, peningkatan keterlibatan orang tua dalam pengasuhan, dan layanan rujukan bila diperlukan.
Program ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul di tengah peluang bonus demografi.
Kehadiran Tamasya diharapkan menjadi langkah konkret dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berdaya saing global melalui praktik pengasuhan yang positif dan terintegrasi.*
Baca juga: Menteri Wihaji tinjau simulasi Makan Bergizi Gratis bumil di Madiun
Baca juga: Wamen Dukbangga/BKKBN cek penerapan MBG di Kabupaten Tangerang
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025